RAKYATBERSATU.COM.– Dua dosen Unismuh Makassar, yakni Dewi Hikmah Marisda, S.Pd. M.Pd dan Anisa, S.Pd, M.Pd dan dibantu oleh dua orang mahasiswa yang tergabung dalam tim PPM belum lama ini melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Bontomanai, Kab. Gowa tentang budidaya ikan nila sistem bioflok.
Dalam sosialisasi tersebut, Dewi Hikmah Marisda, yang juga dosen Pendidikan Fisika Unismuh, selaku pelaksana kegiatan, mengatakan budidaya ikan nila dengan sistem Bioflok adalah metode budidaya yang memanfaatkan mikroorganisme berupa probiotik untuk mengurai bahan organik dari limbah yang dihasilkan.
Dikatakan, sistem Bioflok ini selain mengefisiensi pakan hingga 20 persen, juga menghemat lahan karena petani bisa membudidayakan ikan nila dalam jumlah yang lebih banyak di lahan yang lebih sempit. Selain itu keunggulan Sistem Bioflok bersifat ramah lingkungan dan produktivitas tinggi.
Sementara itu Anisa, yang juga dosen Pendidikan Biologi Unismuh, mengatakan, penerapan teknologi Sistem Bioflok untuk Nila tidak terlepas dari filosofi bahwa ikan secara alami merupakan ikan herbivora yang mampu mencerna flok yang tersusun dari berbagai organisme seperti bakteri, zooplankton, fitoplankton dan bahan organik sebagai sumber makanannya.
Lebih lanjut dijelaskan, Anisa bahwa yang perlu dijaga dalam proses budidaya ikan nila Sistem Bioflok ini adalah kandungan Oksigen yang larut dalam air karena Oksigen selain diperlukan untuk pertumbuhan ikan, juga diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan sisa metabolisme di dalam air.
Sementara itu proses persiapan kolam hingga siap tebar benih ikan disampaikan oleh pemateri Ilham, S.Pi. Juga menjelaskan proses pembentukan flok dari probiotik dan molase, serta komposisi pemberian pakan dan penentuan masa panen ikan nila konsumsi.
Dengan diadakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Budidaya Nila Sistem Bioflok, menurut Kasmawati, selaku ketua kelompok tani Juluatia, mengatakan, sangat senang dengan kegiatan ini dan berharap kegiatan budidaya ini akan berhasil, juga dapat dijadikan kegiatan tambahan selain dari bertani, dan penjualannya dapat menjangkau pasar lebih luas lagi.”
Sekadar diketahui kegiatan LP3M Unismuh ini didanai dari DRPM Kemenristekdikti untuk pendanaan tahun 2019.-nasrullah-