
Jeneponto, (rakyatbersatu.com)- Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Jeneponto menggelar diskusi Kota Hijau. Kegiatan ini diikuti sejumlah LSM, wartawan,tokoh masyarakat,tokoh agama, pemerintah desa serta unsur pemuda dan Ormas
Diskusi yang berlangsung di Cape Kembar Bontosunggu Rabu, (16/12/2015) menghadirkan pemateri DR.H.Haerul Gassing, SH,MH, Natsar Desi, M.Si, Syamsul Kamal,Muhammad Rais, S.Pd serta Ketua Bappaeda Kabupaten Jeneponto Drs.H.Nur Alam Basyir, M.Si.
Ismawati, panitia pelaksana Sekretaris Dinas Kebersihaan dan Tata Ruang pada kegiatan diskusi itu menjelaskan diskusi ini merupakan program kolaboratif antara pemerintah kota kabupaten dengan komunitas hijau yang didukung pemerintah provinsi dan difasilitasi Kementeriaan PU
Ismawati berharap dengan diskusi Kota Hijau ada masukan dari elemen masyarakat dan akan menjadi acuan untuk pelaksanakan kota hijau di Jeneponto yang lebih terbuka sehinggaprogram ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Natsar, SE,M.Si dalam paparannya mengatakan antara lain mengatakan bahwa untuk menghadirkan Kota Hijau itu harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, dan pemerintah sebagai pelaksana program harus menerima masukan dari masayarakat agar program ini berjalan sesuai rencana.
“Tentu pemerintah harus lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat karena kota hijau itu tidak bisa terwujud ketika masyarakat lapar. Masyarakat yang berada diseputaran kota tentu menjadi garda terdepan. Kalau mereka masih hidup prihatin,bisa saja program ini tidak jalan,” ungkap Natsar.
Yang paling penting,lanjut Natsar, adalah pemeliharaannya ketimbang pelaksanaannya, karen kota hijau itu bukan berarti gedung-gedung dicat dengan warna hijau akan tetapi bagaimana membudayakan menanam pohon diseputaran kota, dan harus ada targetnya setiap tahun berjalan.(lade)