
Makassar.RBC.- Ketua MPR RI, Dr (Hc) H. Zulkifli Hasan, SE, MM,mengatakan Indonesia adalah bangsa besar dan majemuk, terdiri atas berbagai suku, bahasa, budaya, agama dan adat istiadat. Kemajemukan ini menjadi kekayaan dan kekuatan, tetapi sekaligus jadi tantangan.
Mempertahankan kemajemukan ini, maka pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika harus dipertahankan, dipelihara dan dikembangkan. Sehingga dalam perilaku kehidupan, tidak perlu lagi dipertentangkan kemajemukan itu, karena sesungguhnya kita berbeda tetapi tetap satu sebagai mana semboyang Bhinneka Tunggal Ika. Mewujudkan nilai-nilai kebangsaan ini tidak hanya MPR, tetapi juga gubernur, kepala daerah dan seluruh masyarakaat Indonesia.
Politisi Partai Amanat Nasional yang juga mantan Menteri Kehutanan RI era Presiden SBY, berorasi nilai kebangsaan, dihadapan Civitas Akademika pada acara wisuda Sarjana XXI, dan wisuda Pascasarjana VIII Universtas Satria Makassar (UNSAT) di Balai Prajurit Jend. M. Yusuf, Senin 22 Desember 2014.
Hadir Rektor Unsat Prof Dr H. Muh. Tahir, M.Si, Ketua Yayasan Pendidikan Mochammad Natzir Makassar, HJ Roslinda Natzir, SH, M.Si, Koordinator Kopertis IX Suawesi yang diwakili Kabag Umum Andi Amir, dan sejumlah pejabat di daerahini.
Rektor Unsat Prof DR H. Muh. Tahir Malik, M.Si, mengatakan, empat pilar kehidupan itu, sangat pentin disebarluaskan kepada masyarakat terutama dalam lingkungan akademisi, karena diketahui masih banyak dosen dan kelompok masyarakat belum memahami nilai terkandung di dalamnya.
Dikatakan, sekarang ini telah muncul gejala bagi generasi anak bangsa dimana nilai dan semangat kebangsaan yang dimiliki semakin memudar, anak bangsa sudah seperti kehilangan jati dirinya, mudah terprovokasi oleh orang yang tidak bertanggunjawab sehingga sering bertindak tidak adil seperti sudah tidak memiliki lagi berkarakter yang selama ini telah menjadi kekuatan dalam pembangunan bangsa kita.
Lebih lanjut Tahir Malik, mengatakan, persoalan kebangsaan dan kenegaraan yang terjadi saat ini disebabkan, kita lalai mengimplementasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. (ym)