
KEINGINAN kuat menjadi Warga Negara Indonesia – membuat penyanyi, pencipta lagu dan komposer – Ashraff (46 th) harus merelakan babakan karir musiknya selama sepuluh tahun terbelenggu pihak Imigrasi. Namun, begitu 30 Okoteber 2014 lalu resmi menjadi WNI dan memiliki paspor RI, penyanyi kelahiran Karela – India Barat Daya, 15 Agustus 1968 ini, langsung menggeliat total dengan melansir album terbaru bertajuk “Tak Mungkin Ku Bohongi Kamu” (TMKBK) bermaterikan 10 lagu dalam format CD dan 9 lagu khusus RBT yang diedarkan HP Records.
“Alhamdulillah, setelah lepas dari belenggu keimigrasian sepuluh tahunan, saya bisa langsung menggeliat total. Maklum, album Dangdut murni TMKBK ini sudah saya persiapkan dengan matang sejak lima tahun silam,” papar Ashraff kepada RB.Com di Tebet Green – Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Menurut penyanyi Dangdut yang sebelumnya berwarganegara India dan berpaspor Malaysia yang popularitasnya membumbung tinggi berkat sukses besar album Sharmila serta Gembala Cinta, dirinya rela terbelenggu pihak Imigrasi Indonesia lantaran pernah dideportasi lantaran lalai mengurus izin bekerja secara resmi.
“Saya banyak memakai jasa calo. Dan ternyata, dokmen izin kerja yang terakhir aspal alias asli tapi palsu sehingga saya dideportasi ke Malaysia, Dan setelah masa di black list pihak imigrasi setahun, saya boleh lagi masuk ke Indonesia, asalkan tidak boleh melakukan kegiatan menyanyi. Sedangkan untuk jadi WNI saya harus berturut-turut tinggal di Indonesia lima tahun atau menunggu sepuluh tahun kalau bolak-balik ke Malaysia untuk mengurus bisnis rumah makan di negeri jiran,” ungkap suami dari Fadia A. Rafiq – Bupati Pekalongan yang juga putri almarhum A. Rafiq, legenda Dangdut Indonesia itu.

Menyinggung debut ulangnya disaat industri musik nasional kurang kondusif, Ashraff yang kini bernama panjang Mukhtharuddin Ashraff Abu itu berkilah, dirinya melansir album baru bukan semata-mata mencari keuntungan.
“Kendati sikon industri musik nasional masih lesu darah, saya tetap optimis debut ulang saya akan sukses. Pasalnya, album VCD saya yang diedarkan secara indie setahun belakangan omzet penjualannya lebih dari 150 ribu keping dan banyak terjual di Bireuen – Aceh dan Medan. Apalagi, geliat total saya lewat album TMKBK justru ingin menghidupkan lagi lagu-lagu dan musik Dangdut murni, bermutu dan khas Indonesia. Dimana belakangan mulai hilang dan kalah bersaing dengan Dangdut Tekno serta Koplo yang tak bermutu dan liriknya sangat tak mendidik,” tanda Ashraff yang berpotensi naik daun kembali antara lain lewat “Gadis Bireuen, I’m Back dan Syukran Allah.
Menyinggu langkah geliat total selanjutnya, penyanyi orbitan Omar Nawab – musisi Malaysia – adik pemusik kondang Malaysia – Achmad Nawab ini menyatakan berniat membuat album kompilasi dengan mengaransmen ulang lagu-lagu hits Dangdut pyur milik penyanyi Hamdan ATT. Meggy Z, Mansyur S dan lainnya. “Setelah album kompilasi tersebut rampung, saya akan menggelar konser Dangdut akbar dan memanggungkan juga pada pedangdut senior Indonesia,” harap Ashraff menutup pembicaraan. * (naskah dan foto – ata)