
Makassar (rakyatbersatu.com) – Sedikitnya 10 guru Taman Kanak-Kanak, Salafiyah dan Madrasah Tsanawiyah kini sedang menyelesaikan studi S1 di Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar. Guru-guru yang mengajar di sekolah anak pemulung ini ada yang memilih pendidikan biologi, matematika, bahasa Inggeris.
“Murid dan siswa sekolah adalah anak-anak pemulung, anak jalanan serta kalangan anak miskin kota,” kata Ketua Yayasan Pendidikan An-Nur Makassar, Drs.Muh Ilyas di temui di sekolahnya, Kamis 3 September 2015 Jl. Rappokalling Utara Samping Tol Reformasi Makassar.
Dijelaskan Muh Ilyas, peningkatan kualitas sumber daya guru sekaligus upaya dan langkah dari pengelolah agar mampu mencerdaskan dan memberi bekal karakter dan pengetahuan kepada anak-anak bangsa yang kelihatan kurang disentuh dan diterlantarkan akan terus ditingkatkan.
Pria kelahiran Makassar 24 Maret 1967 ini mengisahkan, awalnya sekolah ini dirintis jenjang TK, SD dan SMP tahun 2004, murid dan siswa masih ada yang bawa kerajang sampah dan memarkir di luar ruang belajar.
“Di antaara mereka itu ada juga yang tidak mandi dan tidak ganti baju dan celana ke sekolah sehingga banyak para guru tidak tahan dengan aroma dan bau dari anak-anak yang kurang terurus ini,” ungkap Wakil Sekretaris Wilayah Persatuan Umat Islam (PUI) Sulsel ini.
Jenjang pendidikan dikelolah yayasan ini yakni, Taman Kanak-Kanak, SD serta Madrasah Tsanawiyah. Data terakhir murid TK 60 orang, SD 75 orang serta tsanawiyah 20 orang. Jenjang SD sudah beberapa kali melakukan penammatan, sedang tsanawiyah baru tahun ketiga, ungkap alumni UIN Alauddin Makassar ini. (yaya)