BCD Training MPM PWM Sulsel

Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel sejak terbentuknya kerjasama Project Implementation Unit (PIU) – SILE UIN Alauddin Makassar kurang lebih setahun yang lalu, telah menerapkan model pelatihan ABCD (Asset Based Community Development) dalam mengangkat isu-isu Demokratic Governance. Model pelatihan seperti ini masih terbilang baru untuk negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia. Selama ini model pelatihan ABCD baru untuk negara-negara maju seperti halnya Kanada.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Ir H Syaiful Saleh, M.Si, cukup merespon MPM PWM Sulsel menerapkan model pelatihan ABCD. Dan menurutnya model pelatihan ini sangat cocok untuk dijadikan program KKN persyarikatan diseluruh Perguruang Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Sulsel. “Saya harapkan MPM untuk senantiasa pro aktif melakukan sosialisasi kepada PTM-PTM yang ada di Sulsel,”tandasnya.
Kepala Badan Pelaksana Harian (BPH) Unismuh Makassar menegaskan hal ini saat membuka pelatihan ABCD yang diikuti perwakilan MPM PDM Kab. Luwu Utara, MPM PDM Kab. Pangkep, MPM PDM Kab. Takalar, MPM PDM Kab. Gowa, MPM PDM Kota Makassar serta MPM PWM Sulsel masing-masing lima orang, di Menara Gedung Iqra Kampus Unismuh Makassar, Sabtu 22 Februari 2014. Kegiatan ini berakhir Minggu 23 Fabruari 2014 dengan fasilitator Nurdiyanah Syarifuddin, Irvan, Fahmi, dan Idham Halid. Keempat fasilitator adalah alumni Kanada.
Sementara PJS. Ketua PIU – Sile UIN Alauddin Makassar, Dra St Aisyah, MA, Ph.D, mengatakan, pelatihan model ABCD ini masih terbilang baru di dunia. Pelatihan ini untuk penguatan kapasitas masyarakat dalam mengangkat isu-isu Demokratic Governance. Dosen UIN Alauddin ini mengatakan, untuk pelatihan ini masyarakat bisa terlibat langsung dalam setiap proses pembangunan yang ada di masing-masing daerah.

Model pendekatan berbasis asset atau potensi lebih berarti ketimbang model pendekatan yang selalu dimulainya dengan masalah. Model pendekatan masalah, biasanya masyarakatnya cenderung fassif atau hanya selalu berharap bantuan. Tetapi sebaliknya bila mana model pendekatan asset yang dikedepankan, maka masyarakat seperti ini, lebih percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya.
Sementara itu Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PWM Sulsel, Drs H Husni Yunus, mengatakan kerjasama MPM-PIU UIN Alauddin-Sile Project sangat positif terutama memberikan banyak pengetahuan bagi Muhammadiyah khususnya bagi MPM PWM Sulsel. Model pelatihan ABCD yang masih tergolong baru ini cukup efektif dilakukan di masyarakat terutama untuk kegiatan-kegiatan pemberdayaan. Bahkan berharap PTM se Sulsel dapat menerapkan model ABCD bagi peserta KKN Persyarikatan Muhammadiyah.(rbc/re)