
Safzen Noerdin (paling kanan) mendampingi Syeikh Idan Audah Tamimi pimpinan delegasi pengusaha Irak di Jakarta Kamis (910).
JAUH sebelum Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan tekadnya dalam pemerintahannya akan mendorong Dubes RI lebih berperan sebagai salesman dalam memasarkan produk-produk Indonesia di negara tempat mereka bertugas, Dubes Irak – Letjen TNI Marinir (Purn) Safzen Noerdin (62 th 8 bln), sudah melakukan peran ganda tersebut. Bahkan, begitu ditunjuk Presiden SBY menjadi Duta Besar Berkuasa Penuh di negeri 1001 sejak tiga tahun silam – pria kelahiran Kruengsabe, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 25 Januari 1952 ini sudah berulang-kali aktif mempertemukan pengusaha kedua negara di Badgdad maupun Jakarta. Terkini, lewat ajang One on One Business Meeting gelaran Kedubes RI Irak, mantan komandan Korp Marinir ini kembali mempertemukan puluhan pengusaha tekstil dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) nasional dengan pengusaha Irak yang dipimpin Syeikh Idan Audah Tamimi di Swissbell Hotel, Jakarta Pusat.
“Dengan memproduksi minyak 3 juta barel per hari, Irak merupakan negara kaya dan masyarakatnya banyak duitnya. Karenanya selain tugas diplomatik menjaga hubungan baik antar negara, kemampuan salesman saya pun terpanggil untuk menjembatani pertemuan pengusaha tekstil dan UKM Indonesia untuk menjual produk-produk Indonesia kepada pengusaha Irak secara langsung,” papar Safzen Noerdin kepada RB.Com di Hotel Swissbell Hotel, Jakarta Pusat,baru-baru ini.

Safzen Noerdin (dua dari Kiri) tengah berdialog dengan Pengusaha Irak dan Indnesia di Jakarta, Kamis (910) lalu.
Menurutnya, walau berstatus negara kaya dengan penduduk sekitar 35 juta jiwa, pasca perang saudara dan embargo AS serta sekutunya yang berkepanjangan, Irak hanya punya pasir dan minyak. Sementara untuk memenuhi kebutuhan masyarkatnya, pemerintah melakukan impor. “Nah, inilah peluang besar beragam komoditas Indonesia untuk menembus pasar di Irak. Apalagi, selama ini pengusaha Irak kerap mengeluh lantaran sulit mendapatkan komoditas produk Indonesia secara langsung karena harus melalui distributor di Dubai, Jordania atau Turki. Memanfaatkan momentum Trade Expo Indonesia (TEI) 2014, kami pun menggelar pertemuan bisnis One on One antar pengusaha Irak dan pengusaha tekstil serta UKM di Jakarta. Sehingga lewat deal-deal berkelanjutan pengusaha Irak banyak menabur dolar di Jakarta. Pasalnya, sebagai pengusaha bonafide mereka langsung membawa dana cash untuk transaksi,” harap Safzen seraya menyatakan menyambut baik langkah Presiden terpilih Jokowi akan memaksimalkan peran Dubes RI menjadi pemasar atau selesman produk-produk Indonesia di negara mereka bertugas.
“Harapan Presiden RI terpilih bahwa para Dubes dimasa datang harus piawai jadi sales dalam memasarkan komuditas produk Indonesia, sudah saya buktikan lewat berbagai pertemuan pengusaha Indonesia dan Irak baik di Baghdad atau Jakarta,” tandasnya.
Sayangnya ketangguhan dan kemampunan salesman Dubes Safzen Noerdin masih dalam ujian berat terutama dalam hal jaminan keamanan. Akibat pemberitaan televisi CNN Amerika yang kerap memblow-up berita ledakan bom di Irak. “Dampak negatif pemberitaan yang berlebihan CNN menyangkut bom di Irak, pengusaha Indonesia takut memasarkan produknya ke Irak. Padahal, pihak Amerika dan sekutunya, terus masuk dan berinvestasi. Begitu juga, pengusaha Tiongkok dan Korea Selatan terus mengembangkan usahanya di sana,” ujar Safzen yang siap membuktikan iklim usaha dan keamanan di Irak – terutama di bagian Selatan, aman dan kondusim. “Saya siap menjamin keamanan pengusaha Indonesia yang berkunjung ke Baghdad dengan menjemput mereka di depan pintu pesawat terbang. Selanjutnya, membawa mereka dengan mobil dinas yang anti peluru untuk bertemu mitra bisnis di Irak. Sambil bersantap makanan di pinggir sungai Tigris Irak Selatan,” jamin Safzen yang bisa leluasa masuk ke Bandar Udara Iternasioanal Bagdad lantaran kedekatannya dengan pejabat keamanan Irak itu menutup pembicaraan. * (naskah dan foto – ata)