
Wisuda Pascasarjana VI Universitas Satria (Unsat) Makassar tahun akademik 2013/2014 adalah wisuda yang sangat istimewa bagi civitas akademika. Betapa tidak, wisuda pascasarjana yang ke-6 kali ini dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Dr H Nazaruddin Umar, MA. Putra Bone ini juga sekaligus membawakan orasi ilmiah dengan tema “ karakter building”, di Balai Manunggal, Jend. M. Jusuf, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu 21 Desember 2013.
Acara ini turut dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Ir Hj Andi Niartiningsih, MP, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Mochammad Natzir Makassar, Ir Nasrullah Natzir, Rektor Unsat, Prof H Muhammad Tahir Malik, M.Si beserta civitas akademika dan undangan lainnya.
Wamenag Nazaruddin Umar, dalam orasinya mengatakan, telah terpanggil untuk berbicara masalah pendidikan terutama menyangkut masalah karakter dihadapan civitas akademika Unsat. Dikatakan mengelola bangsa ini tidak perlu ditangani oleh orang yang terlalu pintar. Tetapi yang dibutuhkan bangsa kita sekarang ini adalah kearifan, bukan orang pintar. Orang arif yang dimaksudkan Nazaruddin Umar, adalah yang mengerjakan yang mereka ketahui, dan mengetahui apa yang dikerjakan. “Inilah ciri dari orang arif yang dibutuhkan sekarang untuk mengelola bangsa saat ini,”tandasnya.
Oleh karena itu Nazaruddin mengimbau kepada wisudawan untuk tidak pernah berhenti belajar hanya sampai pada level 1 atau setingkat sarjana (S1), tapi terus meningkatkan kelevel berikutnya sampai kepada level kesempurnaan, yakni sudah sampai pada capaian tingkatan spiritual.
Sementara itu Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr Ir Hj Andi Niartiningsih, MP, menegaskan, , salah satu indicatora apakah para lulusan perguruan tinggi itu memiliki daya saing, dapat dilihat dari alumninya yang sudah bekerja. Semakin banyak alumni yang tertampung dalam dunia kerja apakah itu PNS atau swasta telah menunjukkan kalau luaran perguruan tinggi itu memiliki daya saing. Sebaliknya jika ada alumni yang tidak bekerja itu juga bisa dipertanyakan kualitas luaran tersebut.
Niartiningsih juga mengingatkan, bahwa memasuki era globalisasi tantangan yang dihadapi cukup berat, sebab tidak saja akan menghadapi ketatnya persaingan dalam negeri tapi juga datang dari luar negeri. Karena itu mahasiswa kita harus lebih meningkatkan kualitasnya dan kemampuannya, terutama soal penguasaan bahasa
asing.
“Memang salah satu masalah yang dialami alumni kita selama ini masih sangat lemah dalam penguasaan bahasa asing. Sehingga menjadi soal ketika ada tawaran kerja di luar negeri. Oleh karena itu maka para mahasiswa yang baru saja diwisuda untuk tidak henti-hentinya untuk belajar. Karena disadari tantangan yang akan dihadapi kedepan juga semakin berat,”tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Kopertis IX Sulawesi, juga menyinggung masalah akreditasi. Dikatakan, amanat UU No.12/ 2012 tentang pendidikan tinggi, telah menegaskan mulai 2014 semua lembaga penyelenggara pendidikan harus terakreditasi tidak hanya institusinya tapi semua program studi yang dikelolanya harus terakreditasi. Sebab kalau tidak maka lembaga pendidikan tinggi tidak mendapatkan izin penyelenggaan pendidikan.
Sementara itu, Rektor Unsat, Prof Dr Muhammad Tahir Malik, M.Si, melaporkan, jumlah mahasiswa pascasarjana magister ilmu komunikasi yang diwisuda sebanyak 172 orang, yakni magiter komunikasi politik, magister komunikasi bisnis, magister komunikasi pendidikan dan magister komunikasi kesehatan. Jumlah alumni selama enam kali wisuda telah mencapai 878 orang. Dan ini mengalami kemajuan setiap tahunnya. Ini menunjukkan kalau sampai saat ini Unsat masih sangat diminati oleh masyarakat.
Dan salah satu kebanggaan pula karena dari 13 prodi yang dikelola semuanya telah terakreditasi dari BAN-PT. Dan memasuki 2014, tidak hanya prodi yang terakreditasi tapi juga institusi dan Unsat sendiri sudah mempersiapkan itu beberapa bulan yang lalu, karenanya Unsat salah satu PT yang diizinkan untuk mengeluarkan ijazah sebagaimana amanah UU No.12/2012.(ulla-yahya)