Prodi komunikasi terakreditasi BAN-PT dengan nilai B. Pencapaian itu membuka peluang bagi UMI Makassar untuk merintis prodi S2 Komunikasi. Tuntutan dari berbagai pihak untuk segera membuka program magister komunikasi juga semakin kuat. Masalah utama dihadapi adalah keterbatasan sumber daya dosen. Demikian ditegaskan Ketua Prodi Komunikasi Fakultas Sastera Komunikasi dan ABA UMI Makassar, Abd majid Mansa S.Sos M.Si, di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Dijelaskan, regulasi dalam membuka prodi S2 minimal harus memiliki dosen berkualifikasi S3 komunikasi sebanyak 6 orang. Realitas di prodi, baru dua dosen yang kini sedang merampungkan studi S3, Rayudaswati Budi S.Sos M.Si di Universitas Negeri Makassar serta di Hadawiah, SE, M.Si di Universitas Padjajaran Bandung, tegas alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar ini.
Prodi komuniaksi membina dua konsentrasi yakni, jurnalistik dan public relations. Proses pembelajaran setiap saat ditingkatkan dengan memperbaiki kemampuan akademik, penyediaan sarana dan prasarana seperti laboratorium bidang penyiaran, fotografi dan perfileman, ungkap pria kelahiran Bone.
Perkembangan mahasiswa 4 tahun terakhir terlihat, angkatan 2010 berjumlah 30 orang, angkatan 2011 (30). Sedangkan 2012 agak menurun, sekitar 16 orang, angkatan 2013 mengalami peningkatan sekitar 26 mahasiswa. Memacu kemampuan dan keterampilan mahasiswa dilakukan setiap saat, termasuk dalam kemampuan tulis menulis.
Beberapa alumni dan mahasiswa tingkat akhir, kini malah sudah bekerja pada media umum di beberapa surat kabar harian yang terbit di Makassar. Meningkatkan kemampuan mahasiswa disajikan mata terintegrasi di kurikulum, ada mata kuliah kokurikuler dengan tujuan peningkatan kegiatan keterampilan. Selain itu mahasiswa secara rutin melakukan kunjungan ke media, latihan menulis feature dan fotografi serta keterampilan lainnya, tandas, magister komunikasi PPs-UNHAS ini. (athira-yahya)